Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

menjadikanku lebih baik

Mungkin ini sedikit aneh dan rasanya tidak lazim, tapi kenyataannya disaat seperti inipun aku merasa bersalah padamu. Saat ini aku memang menangis dan semua orangpun tau kalau itu karenamu, tapi mereka tidak tau bahwa sebagian besar tangisku itu adalah ketidakikhlasan ku melepasmu. Aku jahat karena membuat mereka mengira kaulah penjahatnya, yang hanya bisa menyakiti hati wanita sepertiku. Sebenarnya apa yang jahat darimu? seakan lupa ingatan karena perpisahan itu, aku terlupakan dengan semua hal indah yang terjadi saat 2 orang ini menjadi kita. Aku lupa kalau dulu tawaku lebih banyak dari tangisku sekarang, aku lupa kalau hangatnya hatiku dulu lebih banyak dibandingkan kehampaanku sekarang. Maaf jika aku menjadikanmu pendosa atas luka yang kurasa, aku seharusnya berterimakasih buat semua bahagia yang dulu kurasakan hanya karena ada dirimu disini. Aku seharusnya bertanya ‘apa yang telah kulakukan padamu sebagai kenangan indah setelah kita berpisah’, seharusnya aku bertanya ‘apa

masalah saling suka

Seorang teman bercerita padaku tentang lelaki yang disukainya dan kini berstatus pedekate dengannya. Saat bercerita dia kelihatan sangat sumringah, aku tau dan aku mengerti arti ekspresi itu. “dia seperti yang aku inginkan” katanya, aku hanya diam sambil terus mendengarkan. “dia tau bagaimana caranya membuatku semakin menyukainya dengan sisi humoris yang selalu bisa buatku tertawa” katanya lagi dengan terus membaca ulang obrolannya semalam dengan lelaki itu. Lalu keesokannya aku bertemu dengan teman yang lain, dia pun bercerita tentang wanita yang sekarang sedang didekatinya. “aku sedang mencoba dengannya” katanya, akupun diam sambil sesekali mengaduk minumanku. “aku pikir dia asik dan aku masih mencobanya sampai sekarang” katanya kali ini dengan sedikit helaan nafas. Aku tidak mengeluarkan pendapat ataupun omongan apa saja untuk keduanya, rasanya aku tidak berhak mengomentari mereka. Aku tau bagaimana bahagianya bila kita didekati oleh seseorang yang kita suka, tapi didunia i

kesalahanku

Aku akan menuliskan tentang sebuah cerita, ini bukan tentangku tapi ini tentangmu. Semuanya berawal dari hal yang biasa saja, kamu tidak pernah datang dengan cara tiba-tiba karena kamu memang selalu ada disana. Kamu tidak pernah mencari perhatian karena dengan alaminya kamu selalu berhasil mencuri perhatian. Itu memang tak aneh karena kamu adalah temanku, pertemanan yang terjalin begitu saja dan alampun menyetujui ‘pertemanan’ ini. Kamu tidak pernah bertanya tentang sesuatu yang sensitif padaku, seperti yang dilakukan para lelaki lain setiap dekat denganku. Jangan tanya apakah aku penasaran dengan sikapmu itu karena sudah beratus kali aku menahan lidahku untuk menanyakannya. Sampai suatu waktu kamu bercerita tentang dia yang kukenal, hal itu cukup aneh dimana biasanya kita hanya membahas hal yang itu-itu saja tapi kali ini kamu bercerita hal serius padaku. “menurutmu bagaimana tentang dia?” satu pertanyaan yang aku tau tujuannya. “dia baik” jawabku yang pasti kamu tanggapi dengan