Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

wanita itu

Wanita itu sangat benci hujan, dia sangat membenci mendung. Saat langit menjadi gelap suasana hatinyapun akan menjadi muram. Seakan banyak yang akan mampir dipikiran dan hatinya saat hujan turun, semuanya seakan berlomba menyakitinya. Ini semua tentang lelaki itu, tentang lelaki yang datang lalu segera pergi. Tentang sesuatu yang tak sempat terucapkan sampai sesalpun bukan apa-apa lagi karena semuanya menjadi mati sebelum sempat terasa. Bagaimana bisa hujan cepat teduh dan membuat yang singgah lalu beranjak pergi. Bagaimana bisa langit tidak mengerti kalau atap masih ingin bersama yang ada dibawahnya, ingin melindunginya lebih lama, ingin melihatnya lebih lama. Bagaimana bisa mengungkapkan semustahil membangkitkan orang mati, bagaimana itu sangat rumit bila berhubungan dengan lelaki itu. Seperti terkena penyakit mematikan, yang meskipun diobati tetap akan menyebar dan semakin bertahan disana. Saat tidak ada yang bisa menolong dan hanya bisa melihat itu menyerang lebih banyak dan

aku tidak akan memaksa

Sekarang aku tau bagaimana rasanya luka bila disiram air cuka. Bagaimana rasanya guci termahal pecah hingga tinggal serpihan. Bagaimana sesuatu yang dirawat mati tanpa sebab. Aku tau kalau rasa bahagia hanya sementara, setelah tawa maka akan ada tangis. Menikmati lalu melupakan, mencintai lalu meninggalkan. Mungkin selama ini kita terlalu bahagia, seakan kita hanya bermimpi dan bukan kenyataan. Bermimpi saling cinta, bermimpi saling berpeluk, bermimpi saling mendoakan untuk tetap bersama. Ada masa buat semua hal, sama dengan masa kadaluarsa perasaanmu buat ku. Saat perasaanmu masih terasa hangat karena hadirku maka kau akan selalu ada didekatku. Saat perasaanmu mulai hambar meski aku ada didekatmu, kau akan mulai bosan dan beranjak dari tempatmu. Aku tidak menyalahkanmu dengan semua itu. bagaimana bisa hal itu hanya salahmu, sedangkan akulah pemicunya? bagaimana kau tidak meninggalkanku, kalau akulah yang tidak bisa membuatmu tinggal didekatku? Aku bukan wanita yang akan men

soal cinta

Sebenarnya banyak yang terjadi saat kita merasa jatuh cinta. Yang paling sering terjadi adalah kita sering kecewa tapi selalu ingin bersama. Kita sering menunggu tapi selalu menikmati. Kita sering menangis tapi selalu menganggap baik-baik saja. Saat perasaanmu membutakan logikamu. Saat kejujuranmu dipalsukan oleh kebodohan rasamu. Ketika membahas tentang cinta berarti kita sedang membahas hal yang rumit. Tidak ada yang mudah saat kita bicara soal cinta. "Semuanya akan baik-baik saja bila kita saling cinta" "Semua kesedihan akan hilang asal kita saling cinta" Kata-kata itu selalu mengartikan sebaliknya, karena dia mendasari kata cinta. Tidak hanya wanita, lelaki pun bisa bodoh karena cinta. Aku memiliki seorang teman lelaki yang tidak bisa maju karena cinta masalalunya. Jika kita mengatakan "hanya karena dia kau seperti ini?" Maka dengan cepat dia akan berkata "bukan hanya, tapi memang karena dia aku begini." Sebaiknya jangan pernah berde

tentang seseorang yang lain

Beberapa hari yang lalu aku membuat janji untuk bertemu dengan seorang teman, dan akhirnya hari ini pun kami bertemu. Dia memang sudah lama bercerita tentang seseorang yang dicintainya padaku, tapi hari ini terasa sedikit berbeda karena dia tidak lagi membicarakan kekasihnya itu melainkan pria lain yang tidak memiliki hubungan khusus dengannya. Dia mengatakan "aku sedikit menyukainya". Aku terkejut dan sempat terdiam beberapa saat. "Dia sedang selingkuh kecil kecilan" kataku dalam hati. "Kau tidak merasa bersalah dengan kekasihmu?" tanyaku mencari tau. "sebenarnya aku sering merasa bersalah dan takut jika ketahuan dengannya" bisiknya pelan. Saat dia berkata itu aku ingin sekali mengakhiri pertemuanku dengannya. Untuk pertama kalinya aku menyesal mendengar curhatan seorang teman. Ntahlah, sepertinya aku merasa bersalah dengan kekasihnya itu karena tau tentang hal yang tidak seharusnya aku tau. Setelah pertanyaan terakhirku tadi, aku tid

merasa cukup

"Punya kamu aja itu udah cukup" Aku senang saat kau mengatakan itu padaku, ntah kenapa itu lebih menghangatkan hati dibandingkan "aku cinta kamu" atau kalimat apapun yang pernah kau katakan padaku. aku rasa benar, saat kita merasa cukup akan sesuatu itu akan membuat kita bersyukur dan menjaganya. Aku pun begitu denganmu, memiliki mu saja sudah cukup untukku. Saat kita sepakat untuk saling berbagi senang dan sedih bersama, aku rasa itu sudah lebih dari cukup. aku tidak mau menjadi serakah, yang saat kau mencintaiku tapi aku tetap merasa kurang. aku tidak mau menjadi tamak, yang saat kau memberi satu tapi aku meminta banyak. aku tidak mau menjadi egois, yang saat kau melakukan ini tapi aku mau kau melakukan itu. Aku herharap kau pun selalu begitu, merasa cukup hanya dengan mencintaiku saja. Merasa cukup hanya dengan pelukku saja. Merasa cukup hanya dengan kecupku saja. Merasa cukup hanya dengan memiliku saja.

Bertahan

Merindu adalah perasaan paling menyesakkan setelah mencinta. Sebab bila kau mencinta, kau pun akan merindu dengan sendirinya. Merindu itu seperti orang buta yang berharap bisa melihat matahari terbit, walau tidak mungkin melihatnya tapi dia tetap tersenyum hanya karena membayangkannya. sama sepertiku, aku merindukanmu sangat merindukanmu. Walau tak mungkin untuk melihatmu tapi aku tersenyum hanya karena membayangkanmu. Akhir dari merindu adalah bermimpi. Aku melihatmu, menyentuhmu, memelukmu, mengecupmu disana. Dimimpiku. Aku seperti upik abu yang berharap jadi cinderella walau hanya sebentar. Berharap aku bisa mendatangimu lalu berdansa dalam dekapanmu. Aku tau merindukanmu adalah anugerah dalam hubungan kita. Jika tidak merindu bagaimana aku bisa tahan denganmu yang jauh disana. "Kita masih memandang langit yang sama, jadi bertahanlah" itu katamu padaku. Tapi jika hanya karena melihat langit aku bertahan denganmu, mungkin aku tidak akan melihat langit lagi.Karena jik