Sekarang aku tau bagaimana rasanya luka bila disiram air cuka. Bagaimana rasanya guci termahal pecah hingga tinggal serpihan. Bagaimana sesuatu yang dirawat mati tanpa sebab.
Aku tau kalau rasa bahagia hanya sementara, setelah tawa maka akan ada tangis. Menikmati lalu melupakan, mencintai lalu meninggalkan.
Mungkin selama ini kita terlalu bahagia, seakan kita hanya bermimpi dan bukan kenyataan.
Bermimpi saling cinta, bermimpi saling berpeluk, bermimpi saling mendoakan untuk tetap bersama.
Ada masa buat semua hal, sama dengan masa kadaluarsa perasaanmu buat ku. Saat perasaanmu masih terasa hangat karena hadirku maka kau akan selalu ada didekatku. Saat perasaanmu mulai hambar meski aku ada didekatmu, kau akan mulai bosan dan beranjak dari tempatmu.
Aku tidak menyalahkanmu dengan semua itu.
bagaimana bisa hal itu hanya salahmu, sedangkan akulah pemicunya?
bagaimana kau tidak meninggalkanku, kalau akulah yang tidak bisa membuatmu tinggal didekatku?
Aku bukan wanita yang akan menyalahkan prianya karena bosan dengan rasa cinta yang itu-itu saja. Bila memang aku begitu membosankan hingga kau pergi begitu saja, itu pastilah salahku juga.
Aku tidak merutukimu untuk sebuah luka yang mungkin tidak akan hilang, meski kudapati cinta yang baru.
akupun tidak akan memaksamu kembali kememori lalu, meski hanya itu yang selalu kuputar diingatanku.
Aku hanya akan mengingatmu saat tersesat dirinduku untumu. Aku hanya akan menangis saat terasa sesak dihatiku memanggilmu kembali. Karena kaupun tau betapa aku ingin gampang melupakanmu, segampang kau melupakanku.
Aku tau kalau rasa bahagia hanya sementara, setelah tawa maka akan ada tangis. Menikmati lalu melupakan, mencintai lalu meninggalkan.
Mungkin selama ini kita terlalu bahagia, seakan kita hanya bermimpi dan bukan kenyataan.
Bermimpi saling cinta, bermimpi saling berpeluk, bermimpi saling mendoakan untuk tetap bersama.
Ada masa buat semua hal, sama dengan masa kadaluarsa perasaanmu buat ku. Saat perasaanmu masih terasa hangat karena hadirku maka kau akan selalu ada didekatku. Saat perasaanmu mulai hambar meski aku ada didekatmu, kau akan mulai bosan dan beranjak dari tempatmu.
Aku tidak menyalahkanmu dengan semua itu.
bagaimana bisa hal itu hanya salahmu, sedangkan akulah pemicunya?
bagaimana kau tidak meninggalkanku, kalau akulah yang tidak bisa membuatmu tinggal didekatku?
Aku bukan wanita yang akan menyalahkan prianya karena bosan dengan rasa cinta yang itu-itu saja. Bila memang aku begitu membosankan hingga kau pergi begitu saja, itu pastilah salahku juga.
Aku tidak merutukimu untuk sebuah luka yang mungkin tidak akan hilang, meski kudapati cinta yang baru.
akupun tidak akan memaksamu kembali kememori lalu, meski hanya itu yang selalu kuputar diingatanku.
Aku hanya akan mengingatmu saat tersesat dirinduku untumu. Aku hanya akan menangis saat terasa sesak dihatiku memanggilmu kembali. Karena kaupun tau betapa aku ingin gampang melupakanmu, segampang kau melupakanku.
Komentar
Posting Komentar