Menyukai seseorang memang tidak melihat situasi dan kondisi. Malah kejadian 'jatuh hati' sering terjadi saat tidak seharusnya terjadi. Misalnya menyukai seseorang yang hanya dikenal lewat media sosial. Kau menyukainya tanpa tau bibit, bebet, bobotnya. Begitulah kata orangtua.
Saat hati sudah memilih tidak ada yang bisa mencegahnya. Aku rasa itu benar. Sekalipun aku sipemilik hati, dia tetap tidak mendengarkan ku untuk tidak terus menyukainya.
Aku panik, bagaimana tidak panik kalau aku sedang berada di tepi jurang. Aku tau itu berbahaya tapi tetap saja berdiri disana.
Aku tau akibat dari ulah hatiku ini, nanti aku akan merana.
Tapi tetap saja aku melihatnya, membuka akunnya setiap hari hanya untuk sekedar tau kabarnya.
Dulu menurutku tak apa bila hanya menyukai, itu tidak akan lama kataku.
Aku hanya akan begini, tidak akan berharap banyak padanya.
Tapi aku rasa waktu memang bekerja untuk merubah segalanya, termasuk perasaan manusia.
Aku sekarang tidak hanya berdiri di tepi jurang, tapi telah masuk kedalam jurang.
Aku sekarang mencintainya dan ini jadi sangat menyakitkan.
Saat hati sudah memilih tidak ada yang bisa mencegahnya. Aku rasa itu benar. Sekalipun aku sipemilik hati, dia tetap tidak mendengarkan ku untuk tidak terus menyukainya.
Aku panik, bagaimana tidak panik kalau aku sedang berada di tepi jurang. Aku tau itu berbahaya tapi tetap saja berdiri disana.
Aku tau akibat dari ulah hatiku ini, nanti aku akan merana.
Tapi tetap saja aku melihatnya, membuka akunnya setiap hari hanya untuk sekedar tau kabarnya.
Dulu menurutku tak apa bila hanya menyukai, itu tidak akan lama kataku.
Aku hanya akan begini, tidak akan berharap banyak padanya.
Tapi aku rasa waktu memang bekerja untuk merubah segalanya, termasuk perasaan manusia.
Aku sekarang tidak hanya berdiri di tepi jurang, tapi telah masuk kedalam jurang.
Aku sekarang mencintainya dan ini jadi sangat menyakitkan.
Komentar
Posting Komentar