Langsung ke konten utama

menunggu waktu

Kau melakukan kesalahan lagi, aku melakukan kesalahan lagi. Kau memaafkanku lagi, aku memaafkanmu lagi. Ini sungguh seperti roda, aku menyakitimu dan kau akan balas menyakitiku begitu juga sebaliknya.
Kita bertengkar, berdiam lalu saling meminta maaf dan memaafkan diwaktu berikutnya. Hubungan kita sangat lentur, ibarat karet yang ikut kemana saja kita tarik.
Kita saling menyalahkan, saling mengumbar masalah hubungan pada orang terdekat lalu saling mesra didepan mereka diwaktu berikutnya. Sungguh seperti topeng penari, yang bisa kau letakkan didepan bisa pula kau letakkan dibelakang wajahmu.
Sangat munafik.

Kita tau itu, tapi tetap memilih untuk bersama sampai kini.
Mungkin kita takut kesepian. Mungkin takut menyesal bila berpisah.
ntahlah, aku pun tak tau jawabannya.
Kita hanya saling mempertahankan tanpa tau mau kemana.
Kita seperti terjebak dipulau yang tidak ada dipeta. Kau hanya punya aku dan aku hanya punya kau.

Tapi aku rasa itu sudah cukup untuk kita.
Mungkin kita perlu munafik untuk menutupi rusaknya hubungan kita.
Kelak saat jenuh sudah dibatas toleransi, kitapun akan berbalik badan dan mencari jalan masing-masing.
Kita sebenarnya hanya menunggu waktu, waktu untuk kita berani saling melepaskan.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal cinta

Sebenarnya banyak yang terjadi saat kita merasa jatuh cinta. Yang paling sering terjadi adalah kita sering kecewa tapi selalu ingin bersama. Kita sering menunggu tapi selalu menikmati. Kita sering menangis tapi selalu menganggap baik-baik saja. Saat perasaanmu membutakan logikamu. Saat kejujuranmu dipalsukan oleh kebodohan rasamu. Ketika membahas tentang cinta berarti kita sedang membahas hal yang rumit. Tidak ada yang mudah saat kita bicara soal cinta. "Semuanya akan baik-baik saja bila kita saling cinta" "Semua kesedihan akan hilang asal kita saling cinta" Kata-kata itu selalu mengartikan sebaliknya, karena dia mendasari kata cinta. Tidak hanya wanita, lelaki pun bisa bodoh karena cinta. Aku memiliki seorang teman lelaki yang tidak bisa maju karena cinta masalalunya. Jika kita mengatakan "hanya karena dia kau seperti ini?" Maka dengan cepat dia akan berkata "bukan hanya, tapi memang karena dia aku begini." Sebaiknya jangan pernah berde...

mendengar

Lelaki itu diam disana, ntah sedang melihat apa atau memikirkan apa.  Mata itu kosong dan ada segurat sendu disana. aku melihat kearahnya melihat, oh aku tau sekarang apa yang dilihatnya. dia sedang melihat sepasang kekasih atau mungkin mereka hanya teman yang sedang tertawa dengan suasana yang hangat, membuat orang lain yang melihatnya menjadi iri. Tiba-tiba dia berbicara “kau tau siapa yang sedang tertawa dengan gadis disana itu?” “Tidak” kataku. Aku heran kenapa lelaki ini tiba-tiba bertanya hal yang pasti tidak aku tau jawabannya. Aku hanya melihatnya sedih tp ternyata dia mulai bercerita tentangnya padaku. Mungkin dia butuh seseorang mendengarkannya, jadi aku memilih menyiapkan telinga ku. “Aku menyukai gadis itu” “Aku menyukainya sejak lama, dia temanku” “Aku suka dengan senyumanya, suara tawanya, suara isakan tangisnya, ekspresi amarahnya, salah tingkahnya, semuanya. Aku suka semuanya” “Kau tau kenapa aku menyukainya?” Lagi-lagi aku hanya d...

mencoba

Apa kau pernah mencoba sesuatu? Mencoba mencintai maksudku. Mencoba menerima orang baru karena ingin melupakan orang lama. 'Kita hanya bisa mengobati hati dengan hati' itu yang sering orang katakan. Aku sedang mengalami itu sekarang. mencoba menyayangi dia, dia yang mengatakan "aku mencintaimu, dan aku akan membuatmu merasakan hal yang sama juga." Dia tau jika aku belum melupakan lelaki jahat itu, lelaki yang membuat hatiku remuk tak berbentuk. Beberapa kali ku katakan "jangan seperti ini, kau membuatku menjadi jahat. Aku belum bisa membuka hatiku buatmu sekarang. Kau akan terluka nanti" Bagiku membuka lembaran baru itu sangat sulit, untuk jatuh hati lalu patah hati itu bukan waktu yang gampang untuk kulewati. Banyak yang harus ku renungkan. Aku ingin memperbaiki diri agar tidak patah hati lagi. Kegagalan cinta ku dulu memang bukan hanya salah lelaki itu, aku percaya aku pun punya andil didalam kegagalan hubungan kami. Intropeksi diri, itu yang harusn...