Langsung ke konten utama

seseorang yang berbeda

Tentang kita di masalalu. Tentang aku yang mencintaimu dan kau pun begitu. Perjalanan yang lalu begitu membekas, begitu dalam diingatanku. Tentang kita yang bahagia dengan cara kita saling menunjukkan cinta. Dulu kau berkata “sebelumnya aku tidak pernah sebahagia ini, sejak denganmu aku merasa lengkap”. Aku pun merasa yang sama. Aku takut kehilanganmu. Semuanya menjadi baik asal kau masih denganku.
tapi itu berlalu. Masa dimana kita begitu bahagia. Bahagia karena saling memiliki.
Kita memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Kau pergi dariku dan aku pun begitu.
kau memilih meninggalkan jejak dalam hidup ku bukan menjadi pemilik disana.
aku memilih meninggalkan bekas dalam hidup mu bukan menjadi rumah disana.
Kita sepakat akan ‘memisahkan’ kebahagian kita. Menjadikannya masing-masing tanpa ada kata ‘bersama’. Tidak ada lagi “aku bahagia bersamamu” “aku tidak bisa bila tidak denganmu”.
“Aku rasa kita sudah berbeda. Bahagiaku bukan bahagiamu lagi”
“Aku ingin semua ini diakhiri saja. Aku rasa aku akan baik-baik saja jika tanpamu”
Dari awal sampai akhir pun kita tetap sama, tetap sepakat.
awalnya kita sepakat kita bahagia bila bersama. Dan diakhirpun kita sepakat kita bahagia bila tidak bersama.
ini memang lucu. Kita selalu sepakat tentang banyak hal. Mungkin ini yang Tuhan ingin tunjukkan. Bahwa kita seharus bersama dengan orang yang berbeda dengan kita. Seseorang yang tidak akan sepakat bila ingin kita tinggalkan. Seseorang yang akan mempertahakan apa yang ingin kita buang. Seseorang yang terus menggenggam tangan kita saat ingin dilepaskan. Seseorang yang meyakinkan kita bahwa salah bila meninggalkannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

balon

Waktu itu tepat seperti hari ini. Langit berawan gelap dan ntah apa yang diinginkannya. Dia seperti ingin menangis tapi seakan menahannya. aku ingat tentang hari itu. Hari dimana aku sama seperti langit. aku memang ada “diatas” tapi ntah mengapa aku merasa lebih baik “dibawah” saja. kamu membawaku ke awan. Membawaku ketempat ternyaman yang pernah aku rasakan. Membuatku merasakan yang namanya ‘permen kapas’ rasa cinta. membuatku melayang seperti balon. Balon. ternyata aku memang seperti balon. Mudah sekali membesar hanya karna di tiup dengan angin. Mudah sekali terbang hanya karna angin. Hingga akhirnya meledak karna angin juga. Kamu adalah angin yang menjadikan aku ‘balon’. Angin yang akhirnya membuatku sadar bahwa benda ‘tipis’ seperti ku tidak berarti sama sekali buatmu

Pendekatan

Hal mendekati dan didekati itu lebih rumit bahkan lebih menyakitkan daripada meninggalkan dan ditinggalkan. Mereka adalah dua orang yang tidak begitu kenal dengan salah satu orangnya merasa ingin mengenal lebih dekat. Seiring berjalannya waktu tidak ada yang sepakat bahwa mereka akan menjadi siapa, menjadi si pendekat atau menjadi yg didekati. Semuanya terasa lengkap karena komunikasi, semuanya terasa nyaman karena perhatian, semuanya terasa nyata karena kata-kata indah. Tidak ada yang mengaku atau menyangkal tentang apa yang terjadi, tentang perasaan yang muncul atau mungkin perasaan yang berlalu pergi. perasaan siapa yang muncul? Lalu perasaan siapa yang pergi? Lagi-lagi tidak ada yang mengaku. Pendekatan bukan hal yang mudah buat pemula dan tidak juga gampang buat dia yang sudah berulang mengalami. Karena perasaan yang muncul sesudahnya bukanlah mainan yang kemudian bosan lalu beralih ke yang lain. Karena perasaan yang berlalu pergi tidak dapat disalahkan dalam hal mencoba. Si...

kesepakatan kekasih

Teman-temanku sering berkata kau tak pantas untukku. Kata mereka aku terlalu baik buatmu. Kau akan menyakitiku nanti, membuatku terluka jika aku terus bertahan denganmu. Aku tidak pernah berpikir aku terlalu baik buatmu, itu alasan klasik yang paling kubenci dari dulu. Aku suka kita yang seperti ini, meski banyak krikil dihubungan ini. Kita sering berdebat, sering saling mengacuhkan, sering saling berdiam. Tapi bukankah kau dan aku baik-baik saja? aku bahagia karena semua krikil itu membuat kita saling memahami. Kau juga pernah berkata bahwa setelah kita 'ribut' akan banyak kata cinta yang kita ucapkan agar semua itu terlupakan. Bukankah kita lebih romantis setelahnya? Kau pun berkata seperti itu. Aku dan kau semakin ingin bersama karena semua itu. Karena hanya kau yang paham semua amarah yang kupunya, hanya kau yang akan mengalah setiap air mataku menggenang, hanya kau yang akan segera meminta maaf tanpa perlu aku memintanya. Hanya kau yang bisa membuatku menyukai 'masa...