Tentang kita di masalalu. Tentang aku yang mencintaimu dan kau pun
begitu. Perjalanan yang lalu begitu membekas, begitu dalam diingatanku.
Tentang kita yang bahagia dengan cara kita saling menunjukkan cinta.
Dulu kau berkata “sebelumnya aku tidak pernah sebahagia ini, sejak
denganmu aku merasa lengkap”. Aku pun merasa yang sama. Aku takut
kehilanganmu. Semuanya menjadi baik asal kau masih denganku.
tapi itu berlalu. Masa dimana kita begitu bahagia. Bahagia karena saling memiliki.
Kita memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Kau pergi dariku dan aku pun begitu.
kau memilih meninggalkan jejak dalam hidup ku bukan menjadi pemilik disana.
aku memilih meninggalkan bekas dalam hidup mu bukan menjadi rumah disana.
Kita sepakat akan ‘memisahkan’ kebahagian kita. Menjadikannya masing-masing tanpa ada kata ‘bersama’. Tidak ada lagi “aku bahagia bersamamu” “aku tidak bisa bila tidak denganmu”.
“Aku rasa kita sudah berbeda. Bahagiaku bukan bahagiamu lagi”
“Aku ingin semua ini diakhiri saja. Aku rasa aku akan baik-baik saja jika tanpamu”
Dari awal sampai akhir pun kita tetap sama, tetap sepakat.
awalnya kita sepakat kita bahagia bila bersama. Dan diakhirpun kita sepakat kita bahagia bila tidak bersama.
ini memang lucu. Kita selalu sepakat tentang banyak hal. Mungkin ini yang Tuhan ingin tunjukkan. Bahwa kita seharus bersama dengan orang yang berbeda dengan kita. Seseorang yang tidak akan sepakat bila ingin kita tinggalkan. Seseorang yang akan mempertahakan apa yang ingin kita buang. Seseorang yang terus menggenggam tangan kita saat ingin dilepaskan. Seseorang yang meyakinkan kita bahwa salah bila meninggalkannya.
tapi itu berlalu. Masa dimana kita begitu bahagia. Bahagia karena saling memiliki.
Kita memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Kau pergi dariku dan aku pun begitu.
kau memilih meninggalkan jejak dalam hidup ku bukan menjadi pemilik disana.
aku memilih meninggalkan bekas dalam hidup mu bukan menjadi rumah disana.
Kita sepakat akan ‘memisahkan’ kebahagian kita. Menjadikannya masing-masing tanpa ada kata ‘bersama’. Tidak ada lagi “aku bahagia bersamamu” “aku tidak bisa bila tidak denganmu”.
“Aku rasa kita sudah berbeda. Bahagiaku bukan bahagiamu lagi”
“Aku ingin semua ini diakhiri saja. Aku rasa aku akan baik-baik saja jika tanpamu”
Dari awal sampai akhir pun kita tetap sama, tetap sepakat.
awalnya kita sepakat kita bahagia bila bersama. Dan diakhirpun kita sepakat kita bahagia bila tidak bersama.
ini memang lucu. Kita selalu sepakat tentang banyak hal. Mungkin ini yang Tuhan ingin tunjukkan. Bahwa kita seharus bersama dengan orang yang berbeda dengan kita. Seseorang yang tidak akan sepakat bila ingin kita tinggalkan. Seseorang yang akan mempertahakan apa yang ingin kita buang. Seseorang yang terus menggenggam tangan kita saat ingin dilepaskan. Seseorang yang meyakinkan kita bahwa salah bila meninggalkannya.
Komentar
Posting Komentar