Langsung ke konten utama

beruntung

Hari ini tepat dimana kamu menyatakan cinta dan menyampaikan keinginanmu menjadikanku ‘milikmu’
Aku ingat itu beberapa bulan yang lalu, tepatnya beberapa tahun yang lalu.
kamu masih sama, masih dia yang kucinta.
aku tidak tau apa yang membuatmu terpesona denganku, hahaha. Aku ingat waktu itu kamu meralat kata-kata ku dengan berkata “aku tidak terpesona dengan mu, aku hanya langsung jatuh cinta dengan mu”
Aku terpaku. Kenapa bisa lelaki sepertimu begitu gamblang mengatakan kata itu tanpa tau apa yang aku rasakan padamu, tanpa tau apa aku akan menyambutmu atau tidak.
Seakan tau apa yang aku pikirkan, kamu langsung mendekat dan mengelus kepalaku “aku tau kamu terkejut, ragu dengan apa yang aku katakan saat ini padamu. Tapi izinkan aku membuatmu merasakan tanpa harus membuatmu mengerti tentang apa yang aku rasakan saat ini. Aku akan membuatmu merasakan cinta yang kupunya untukmu, membuatmu merasakan bahwa memang aku yang terbaik buatmu”
Saat itu aku merasa ada yang mengalir dipipiku. Aku merasa sesak, sesak yang tidak membuatku sakit tp sesak yang membuatku bertahan untuk bernafas. Aku merasa saat itu hidup ku sempurna, kamu tau kenapa? Ini rahasia yang aku simpan dari mu sejak saat itu.
karena orang yang kucintai diam-diam mengatakan jika dia mencintaiku juga. Mencintaiku dengan cara yg sama dengaku, cara aku mencintainya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mereka yang tak berucap

Dia terus berangan tentang ‘orang itu’. Dia berhayal seandainya kami dapat bertemu kembali, mungkin sebaiknya saat itu lebih lama. Bukan maksud merendahkan dirinya sendiri tapi dia ingin melihat ‘orang itu’ lebih lama. Semua kenangan penuh dengannya seperti kaset rusak yang hanya mengulang hal itu-itu saja. Sebenarnya apa yang terjadi dengan dia dan ‘orang itu’, tidak ada. Sebenarnya apa yang telah dia dan orang itu ungkapkan, tidak ada. Karena tidak ada maka menimbulkan sesak didada.  Berdebat dengan diri sendiri itu menyusahkan, dia tidak bisa menang atas pikirannya sendiri dan tidak bisa kalah atas pilihan hatinya. Dia melihat dari tempat yang aman saat bersamanya, dia tidak ingin menonjol apalagi sampai mengusik ‘orang itu’. Tapi yang terjadi bukan hanya dia yang memperhatikan sesekali diapun diperhatikan. menganggap itu hanya kebetulan tapi terjadi berulang, menganggap itu hanya hayalan tapi terjadi secara nyata. Orang itu bukan hanya sekali melihatnya, bukan hanya se

There's nothing to forgive

“masuk dong Rei, anak-anak pada nanyain elo tuh” “bentar, 5 menit lagi gue masuk kok” “lagian ngapain sih loe dari tadi ngeliatin langit mulu? emang ada yang mau turun? Atau mungkin bakal ada bintang jatuh malam ini?” “hmm...” “just 5 minute, ok?” “hmm..” Ntah apa yang dipikirkan wanita itu, mungkin dia mengalami saat yang sulit saat ini. Dia menengadahkan wajahnya kelangit, mengembuskan nafasnya perlahan seakan paru-parunya akan meledak sebentar lagi karena terlalu banyak udara yang dihirupnya. Tangannya dibiarkan lemas disisinya, membiarkan rambutnya berantakan karena angin yang semakin kencang menghantam tubuhnya. Tapi anehnya dia tidak pernah mengerjapkan mata, dia terus membukanya meski angin mengiris sakit kedalam. Menganggapnya tak apa asal angin membawa bebannya sekarang tanpa meninggalkan bekas untuknya. Menghempaskan kenangan itu pergi jauh agar dia bisa kembali menatap kenyataan tanpa takut airmatanya menetes tanpa izin seperti sekarang. I'm jealous

Hubungan

Siapa yang tau soal ‘siapa lebih cinta? siapa lebih rindu? siapa lebih butuh? Atau siapa lebih sakit?’. Mungkin dia pun tidak tau, ya dia tidak tau kalau dialah yang ‘lebih’. Dia yang lebih cinta, lebih rindu, lebih butuh dan lebih sakit. Siapa yang tau soal ‘sampai kapan mencoba? sampai kapan bertahan? sampai kapan berdiam? Atau sampai kapan bisa berdusta?’. Mungkin dia tau, ya karena dia telah berhenti mencoba, berhenti bertahan, berhenti terdiam dan berhenti berdusta. Dia berkata “berjuanglah”, tapi dia tidak ikut berjuang denganmu. Ah dia memang begitu pikirmu, mengganggapnya biasa karena kamu mencintainya. Dia berkata ‘tunggulah’, tapi dia begitu lama menghampirimu. Ah dia memang begitu pikirmu, mengganggapnya biasa karena kamu menghargainya. Memberinya waktu agar dia merasa ‘kamu berarti’, memberinya jarak agar dia merasa ‘rindu’, memberinya kesempatan agar sadar ‘dia mencintaimu’. Dan memberimu fakta ‘dia tidak mencintaimu’ Mencoba semua yang dia bisa, mengkomprom