Temanku bercerita tentang kehidupan cintanya. Dia merasa sedih tentang kehidupan asmaranya yang mulai didatangi 'parasit'. Ada wanita lain yang menarik perhatian lelakinya. Semula dia menganggap parasit itu hanya akan bertahan sebentar. Tapi anggapannya itu salah, karena parasit itu lambat laun ingin menjadi inang.
Rumput tetangga memang lebih hijau, pepatah itu mungkin yang diamini sang parasit. Jika kau bisa merebut punya orang lain itu akan lebih menyenangkan. Begitu mungkin pikirnya.
Temanku itu trauma. Dia mulai dihantui dengan pesan atau panggilan dari si parasit. Banyak pesan yang mengatakan "seharusnya kau tinggalkan lelaki itu, dia sudah bersamaku sekarang. Tidak capekkah kau mengemis terus agar dia tetap disisimu?"
Temanku itu menangis. Apa yang dia lakukan sampai si parasit itu mengusik hidupnya. Apa dia pernah merebut miliknya? Atau mungkin menyakitinya?
Temanku itu tidak mengenal wanita parasit itu. Dia hanya tiba-tiba muncul, merusak hubungan yang bertahun-tahun dijaga temanku.
Seseorang yang muncul ditengah hubungan kekasih adalah pengganggu. Sama halnya dengan orang ketiga diantara lelaki dan wanita adalah setan. Mungkin memang setan itu diibaratkan sebagai orang ketiga.
Si pengganggu mungkin mengatakan "aku mencintainya juga, dan kurasa akulah yang lebih pantas disisinya dibanding wanita lain".
Mungkin dia mengatas namakan cinta dengan semua perbuatannya.
Cinta harus diperjuangkan, itu yang sedang dilakukannya.
Parasit tetaplah parasit. Dia tetap akan menjadi pengganggu dari apa yang ditumpanginya. Dia tidak akan bertanya apa yang dilakukannya itu benar atau tidak. Karena dia seorang parasit.
Komentar
Posting Komentar