Aku akan menuliskan tentang sebuah cerita, ini bukan
tentangku tapi ini tentangmu. Semuanya berawal dari hal yang biasa saja, kamu
tidak pernah datang dengan cara tiba-tiba karena kamu memang selalu ada disana.
Kamu tidak pernah mencari perhatian karena dengan alaminya kamu selalu berhasil
mencuri perhatian. Itu memang tak aneh karena kamu adalah temanku, pertemanan
yang terjalin begitu saja dan alampun menyetujui ‘pertemanan’ ini. Kamu tidak
pernah bertanya tentang sesuatu yang sensitif padaku, seperti yang dilakukan
para lelaki lain setiap dekat denganku. Jangan tanya apakah aku penasaran
dengan sikapmu itu karena sudah beratus kali aku menahan lidahku untuk
menanyakannya. Sampai suatu waktu kamu bercerita tentang dia yang kukenal, hal
itu cukup aneh dimana biasanya kita hanya membahas hal yang itu-itu saja tapi
kali ini kamu bercerita hal serius padaku. “menurutmu bagaimana tentang dia?”
satu pertanyaan yang aku tau tujuannya. “dia baik” jawabku yang pasti kamu
tanggapi dengan bahagia. Ntah kamu yang tidak ingin menceritakan lebih dalam
atau aku yang tidak ingin bertanya lebih lanjut, cerita itupun habis seakan
kita sudah tau akhirnya.
Dan aku akan menceritakan sedikit tentangku, tentang hal yang tak mungkin kutimpakan padamu hanya karena hatiku melangkah terlalu cepat mendahuluimu. Ini semua kesalahpahaman yang kubangun sendiri atas kepercayaan diri yang kupunya. Seseorang seharusnya bertanya dahulu sebelum menduga, tapi aku selalu menduga tanpa pernah bertanya. Akhirnya aku hanyalah sebuah lilin yang menyala ditempat yang terang, sebenarnya itu sudah jelas tapi aku selalu menganggap itu belum jelas.
Komentar
Posting Komentar