Mungkin ini sedikit aneh dan rasanya tidak lazim, tapi
kenyataannya disaat seperti inipun aku merasa bersalah padamu. Saat ini aku
memang menangis dan semua orangpun tau kalau itu karenamu, tapi mereka tidak
tau bahwa sebagian besar tangisku itu adalah ketidakikhlasan ku melepasmu. Aku jahat
karena membuat mereka mengira kaulah penjahatnya, yang hanya bisa menyakiti
hati wanita sepertiku.
Sebenarnya apa yang jahat darimu? seakan lupa ingatan karena
perpisahan itu, aku terlupakan dengan semua hal indah yang terjadi saat 2 orang
ini menjadi kita. Aku lupa kalau dulu tawaku lebih banyak dari tangisku
sekarang, aku lupa kalau hangatnya hatiku dulu lebih banyak dibandingkan
kehampaanku sekarang. Maaf jika aku menjadikanmu pendosa atas luka yang kurasa,
aku seharusnya berterimakasih buat semua bahagia yang dulu kurasakan hanya
karena ada dirimu disini. Aku seharusnya bertanya ‘apa yang telah kulakukan
padamu sebagai kenangan indah setelah kita berpisah’, seharusnya aku bertanya ‘apa
aku telah membuatmu bahagia sebanyak dulu kau membahagiakanku’.
Jika suatu hari nanti kau akan membaca tulisan asalku ini,
semoga diwaktu itu aku telah mampu memperbaiki diriku untuk seseorang yang
inginku jadikan masa depanku. Membuatnya merasa nyaman denganku, membuatnya
bahagia karenaku, membuatnya bertahan disampingku dan membuatnya cinta seperti
besarnya cintaku padanya. Bukan ingin membandingkanmu dengannya tapi aku hanya
berusaha tidak merasakan hal seperti ini saat dulu harus berpisah denganmu.
Komentar
Posting Komentar