Kepadanya yang dulu pernah kutinggalkan.
Kamu lelaki yang kusayang malah kucinta dengan teramat. Kamu
yang tak pernah aku lupakan malah selalu kurindukan. Kamu yang selalu
kubanggakan tapi malah kutinggalkan.
Pasti banyak yang bertanya atau malah banyak yang ingin
memakiku kala itu. Dia wanita jahat, dia menipu lelakinya, dia pasti
berselingkuh dengan lelaki lain. Ah banyak lagi yang mereka katakan tapi
sungguh aku tidak peduli.
Sampai saat kemarin aku tidak sengaja bertemu denganmu, itu
mungkin pertama kalinya kita saling bertemu setelah setahun yang lalu. Kamu
tersenyum, aku tersenyum tapi dia merasa canggung karena hal itu. Dia wanita
yang kurasa beruntung bisa mendekap erat lenganmu seperti itu, dia cantik dan
kurasa dia pun selaras denganmu. Sejenak aku teringat, mungkinkah saat itu aku
selaras denganmu? Mungkinkah saat itu ada wanita yang berpikir seperti ku
sekarang bahwa aku beruntung bisa denganmu? Aku tersenyum.
Seorang teman berbisik “dia membawa pacarnya”, aku
mengangguk. “seharusnya kamu membawa pacarmu tadi”, aku diam. “masih merasa
bersalah karena meninggalkannya dulu?”, aku melihat kearahmu sebentar lalu
menjawab “dia yang meninggalkan aku”.
Saat yang lain baik didepanku kamu adalah orang yang
terlihat manis buatku, saat yang lain terlihat sibuk mencari perhatianku kamu
adalah orang yang selalu kuperhatikan, saat yang lain meminta jawaban dariku
kamu adalah orang yang kuharapkan bertanya demikian padaku. Sampai saat yang
lain berpikir kita bahagia, aku adalah orang yang berpikir tidak bahagia.
Sampai saat yang lain berharap kita selamanya aku adalah orang yang ingin
berhenti secepatnya. Sampai saat yang lain berpikir aku berbuat jahat padamu
kita adalah orang yang tahu bahwa cintamu tak pernah ada untukku.
Komentar
Posting Komentar