Langsung ke konten utama

saat kamu sadar



“kamu udah dimana?”
“aku udh nyampe kafe dari tadi Sil”
“20 menit lagi aku nyampe, oh iya Fram udah disana?”
“.....”
“halo Mit, Fram udah disana belom?”
“emang Fram mau kesini?”
“katanya dia mau ngajakin aku makan, ya udah sekalian aja aku ajakin bareng kita. nggak apa-apa kan?”
“ya nggak apa-apa dong, dia belum nyampe sini kok”

'Cause the possibility
That you would ever feel the same way
About me
It's just too much
Just too much

Alunan lagu ‘crush’ mulai jelas terdengar diseluruh kafe, ntah aku yang terlalu fokus berbicara ditelepon dengan Sisil atau lagu ini yang menyadarkanku tentang dia dimasalalu. Dia yang dulu mengaku jatuh hati denganku tapi dengan tegas aku menolaknya. Lelaki yang punya mata sendu, berlesung pipi dan senyum yang membuat kedua matanya mengecil lucu.

“permisi mba, mau pesan sekarang?”
“saya nunggu teman saya dulu ya mba”
“oh baiklah kalau gitu”
“eh pesannya sekarang aja mba”
Sudah berapa lama aku tidak mendengar suara itu? 1 bulan? sepertinya lebih, mungkin sekitar 6 bulan. Ya pasti sudah sangat lama karena efeknya sangat berlebihan buatku, aku terdiam dan tak sadar meremas bagian tepi rokku.
“hei Mit” dia tersenyum seperti biasa, matanya mengecil lucu.
“eh hei”
“kenapa nggak mesen aja sih? Aku aja yang pesenin ya”
“tapikan...”
“green tea nya 1, hot chocolate 2”

Apa dia seterkejut itu setelah 6 bulan kami tidak bertemu? Aku mengharapkan sesuatu yang biasa saja saat Sisil menjawab ajakan makan malamku dengannya tadi. Dia masih wanita yang sama seperti saat aku meninggalkannya dulu. Wanita yang bertubuh kecil, berambut pendek dan sangat feminin, liat saja pakaiannya sore ini sangat manis. Dia yang ku kenal memang sangat menyukai semua hal yang manis, coklat, pink, gulali dan caramel pun dia sangat suka. Meski dulu dia pernah membuatku patah hati karena menolakku mentah-mentah, tapi untungnya sekarang aku sudah baik-baik saja.

“daritadi kamu cuma diam, apa tidak merindukanku?”
“.....”
“hahaha... aku hanya bercanda, lupakan saja”
“sangat”

Apa dia mendengar kata-kataku barusan? Rasanya aku ingin kabur saja sekarang. Kenapa dia malah diam dan  memalingkan pandangannya kearah lain. Hening seperti ini membuat keadaan makin canggung, ah rasanya aku memang sudah berbuat salah.

“heii... kalian udah lama nunggu ya? maaf telat”
“aku baru nyampe kok, Mita nih udah lama nungguin kamu”
“hihihi maaf ya Mit, kamu tau kebiasaan mandiku kan?”
“nggak apa-apa kok Sil”

Do you catch a breath
When I look at you?
Are you holding back
Like the way I do?
'Cause I'm trying, trying to walk away
But I know this crush ain't going

“eh ini bukannya lagu kesukaan kamu Fram? Kamu masih ingatkan Mit gimana maniaknya Fram dengan lagu ini dulu?”
“oh iya, aku ingat”
“hahaha apa aku separah itu sampai kamu nyebut aku maniak?”
“kurang maniak apa coba sampai dulu kamu nyekokin aku dan Mita dengan lagu ini terus menerus, aku bingung sebenarnya untuk siapa lagu itu dulu”
“lupakan, karena sekarang aku sudah punya lagu maniak baru yang lain. hahhaha”

Dia tidak menyukai lagu itu lagi, dia sudah merubah seleranya dan itupun berlaku buatku. Apa yang aku harapkan dari 6 bulan pelariannya dariku, masih mengharap dia menunggu? Tolonglah jangan telalu tamak Mita. Dia memang kelihatan masih sama dari luar tapi itu tidak berlaku buat hatinya.

“kamu nggak apa-apakan kalau kita makan malam dengan Mita hari ini”
“ya nggak apa-apalah sayang, lagian aku udah lama nggak ketemu dengan Mita”
“ihh kamu jangan manggil aku gitu didepan Mita ah”
“hahaha... Mita aja nggak masalah, iyakan Mit?”
“hah? Iya Sil, nyantai aja kali”

Fram menyisihkan helai rambut yang menghalangi mata kekasih itu, memasukkannya kebalik telinga dan mengelus lembut puncak kepalanya. Aku segera mencari telepon genggamku didalam tas, seolah-olah ada pesan penting ataupun pemberitahuan dari sosial media yang harus kubalas. Ternyata menahan sesuatu yang berlinang agar tidak menetes jatuh dan menimbulkan isak itu sangat sulit.

Sekarang aku sudah baik-baik saja dan itu benar, aku yang dulu terjatuh sekarang sudah bisa berdiri dengan kokok diatas kedua kakiku. Dia kekasih yang sangat sabar menantikan hatiku berbalik padanya tanpa pernah bertanya siapa yang bertanggung jawab tentang hancurnya hatiku. Dia yang tidak berpenampilan manis tapi cenderung cuek dalam berpakaian, dia yang menyukai semua yang pedas dan asin, dia yang selalu menampilkan sikap yang sangar tapi sangat melow didalam. Sisil, dia kekasih yang membuat hatiku tidak hanya sembuh tapi beranak menjadi banyak. Membuat aku tidak hanya memiliki satu hati untuknya tapi punya banyak hati hanya untuknya.

Though the breezes through trees
Move so pretty you're all I see
As the world keeps spinning 'round
You hold me right here, right now

Komentar

Postingan populer dari blog ini

balon

Waktu itu tepat seperti hari ini. Langit berawan gelap dan ntah apa yang diinginkannya. Dia seperti ingin menangis tapi seakan menahannya. aku ingat tentang hari itu. Hari dimana aku sama seperti langit. aku memang ada “diatas” tapi ntah mengapa aku merasa lebih baik “dibawah” saja. kamu membawaku ke awan. Membawaku ketempat ternyaman yang pernah aku rasakan. Membuatku merasakan yang namanya ‘permen kapas’ rasa cinta. membuatku melayang seperti balon. Balon. ternyata aku memang seperti balon. Mudah sekali membesar hanya karna di tiup dengan angin. Mudah sekali terbang hanya karna angin. Hingga akhirnya meledak karna angin juga. Kamu adalah angin yang menjadikan aku ‘balon’. Angin yang akhirnya membuatku sadar bahwa benda ‘tipis’ seperti ku tidak berarti sama sekali buatmu

Pendekatan

Hal mendekati dan didekati itu lebih rumit bahkan lebih menyakitkan daripada meninggalkan dan ditinggalkan. Mereka adalah dua orang yang tidak begitu kenal dengan salah satu orangnya merasa ingin mengenal lebih dekat. Seiring berjalannya waktu tidak ada yang sepakat bahwa mereka akan menjadi siapa, menjadi si pendekat atau menjadi yg didekati. Semuanya terasa lengkap karena komunikasi, semuanya terasa nyaman karena perhatian, semuanya terasa nyata karena kata-kata indah. Tidak ada yang mengaku atau menyangkal tentang apa yang terjadi, tentang perasaan yang muncul atau mungkin perasaan yang berlalu pergi. perasaan siapa yang muncul? Lalu perasaan siapa yang pergi? Lagi-lagi tidak ada yang mengaku. Pendekatan bukan hal yang mudah buat pemula dan tidak juga gampang buat dia yang sudah berulang mengalami. Karena perasaan yang muncul sesudahnya bukanlah mainan yang kemudian bosan lalu beralih ke yang lain. Karena perasaan yang berlalu pergi tidak dapat disalahkan dalam hal mencoba. Si...

kesepakatan kekasih

Teman-temanku sering berkata kau tak pantas untukku. Kata mereka aku terlalu baik buatmu. Kau akan menyakitiku nanti, membuatku terluka jika aku terus bertahan denganmu. Aku tidak pernah berpikir aku terlalu baik buatmu, itu alasan klasik yang paling kubenci dari dulu. Aku suka kita yang seperti ini, meski banyak krikil dihubungan ini. Kita sering berdebat, sering saling mengacuhkan, sering saling berdiam. Tapi bukankah kau dan aku baik-baik saja? aku bahagia karena semua krikil itu membuat kita saling memahami. Kau juga pernah berkata bahwa setelah kita 'ribut' akan banyak kata cinta yang kita ucapkan agar semua itu terlupakan. Bukankah kita lebih romantis setelahnya? Kau pun berkata seperti itu. Aku dan kau semakin ingin bersama karena semua itu. Karena hanya kau yang paham semua amarah yang kupunya, hanya kau yang akan mengalah setiap air mataku menggenang, hanya kau yang akan segera meminta maaf tanpa perlu aku memintanya. Hanya kau yang bisa membuatku menyukai 'masa...